PKK salah saru Prodi di Unib |
Liburan
semester ganjil untuk tahun ajaran 2015/2016 akan segera selesai dan itu
menandakan bahwa akan ada ribuan mahasiswa baru yang memenuhi setiap
sudut-sudut kampus dan gedung-gedung kuliah sebagai masyarakat kampus baru,
yang menandakan bahwa tahun ini kampus telah menerima pendaftaran mahasiswa
baru.
Sebelum
proses perkuliahan dimulai, seperti biasa ada ritual yang mungkin tidak wajib
namun seperti berdosa jika tidak dikerjakan, yah itulah Ospek (Orientasi
Pengenalan Kampus) atau untuk di kampus Universitas Bengkulu khususnya disebut
sebagai PKK (Pengenalan Kehidupan Kampus) yang pada tahun ini akan diadakan
pada tanggal 17-19 untuk tingkat Universitas dan akan diadakan juga untuk
tingkat fakultas selama 2 hari, serta untuk di jurusan tertentu juga
melaksanakan pengenalan seperti ini namun dalam ruang lingkup lebih kecil yakni
tingkat jurusan.
Untuk
tahun ini ada suatu hal yang berbeda disbanding dengan tahun yang lalu, dengan
adanya sistem pembayaran SPP dengan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang
nilai besarannya tergantung dari gaji orang tua, bahkan untuk mahasiswa yang
jalur tertentu seperti SPMU harus membayar SPP persemester dengan nominal yang
cukup fantastis yakni Rp. 3.900.000 bagi mahasiswa baru dari awal masuk hingga
selesai kuliah.
Namun
dengan sistem UKT ini, pihak kampus tidak akan memungut pembiayaan apapun lagi,
artinya mahasiswa hanya akan membayar satu semester hanya satu kali yakni cukup
bayar UKT saja, sehingga dengan alasan apapun jika ada pungutan diluar UKT maka
itu bisa dikatakan sebagai Pungutan Liar (PungLi) yang jika memang ada kejadian
hal yang serupa maka hendaklah melapor kepada BEM misalnya ataupun langsung ke
pihak kampus.
Hal
inilah yang menjadi dasar pihak kampus untuk memasang spanduk himbauan tentang “Tidak
Ada Pungutan Dalam Kegiatan Ospek/PKK”. Saya melihat sudah ada beberapa titik
yang terpasang dilingkungan kampus seperti di gerbang belakang, simpang lupis
antara GB II dan GB I, serta di Simpang Lupis Depan Gedung J hokum. Hal ini
sudah kelihatan bahwa adanya ketakutan pihak kampus jika ada kepanitian
melakukan pungutan terhadap peserta dengan alasan apapun, Karena memang dengan
sistem UKT ini diakui memang sangat memberatkan mahasiswa, apalagi jika masih
ada pembayaran-pembayaran seperti halnya pungutan untuk kegiatan PKK.
Walaupun
sudah terpasang spanduk himbauan dilingkungan kampus terkait tidak adanya
pungutan dalam kegiatan PKK, namun masih saja ada pungutan terhadap mahasiswa
baru dalam kegiatan Ospek oleh panitia tingkat fakultas dengan alasanya yang
mungkin dengan argument serta retorikanya mengatakan bahwa pungutan ini
bukanlah untuk PKK namun hal lain “entahlah”.
Saya
mengatakan ini bukan tanpa bukti, karena memang ada beberapa mahasiswa baru
yang menanyakan kepada saya terkait hal pungutan ini ketika saya berada di
gedung PKM. Sejauh ini sepengetahuan saya sudah ada 3 fakultas yang meminta
pungutan dalam rangkaian kegiatan PKK walaupun sekali lagi panitia bukan
mengatakan ini sebagai pungutan untuk kegiatan Ospek namun ini untuk kegiatan
diluar itu. Tapi bagi saya ada hal-hal keputusan yang bijak dalam hal ini
terkait pungutan karena setahu saya pungutan yang diminta nilainya juga cukup
besar dari kisaran 150.000 hingga 200.000 rupiah.
Pungutan
ini mungkin dianggap suatu hal wajar bagi mahasiswa yang lahir dari orang tua
yang berkecukupan, namun jika dibayangkan mahasiswa dari desa-desa yang orang
tuanya tinggal dikebun untuk berjuang mencari uang hanya demi anaknya bisa kuliah
sesuai dengan cita-citanya, apakah ini tidak memberatkan bagi mahasiswa baru
yang seperti itu.
Kita
mungkin dalam posisi mereka merasakan hal yang sama dalam kondisi tertekan,
bingung, takut mau seperti apa, meminta uang lagi ke orang tua kah atau
bagaimana ? atau menghabiskan simpanan untuk makan satu bulan kedepan jika
mahasiswa kosan.
Hingga
saya ingin menyampaikan bahwa untuk kepada kepanitian ospek Fakutas untuk
mengambil langkah yang lebih bijak lagi dalam hal pungutan ini, mungkin dengan
mengurangi harga yang kalian tawarkan, itu mungkin solusi yang baik untuk
kondisi ekonomi saat ini. Mari susksekan kegiatan PKK ini dengan suasana
kekeluargaan, suasana yang dimana mahasiswa baru bahagia dan panitia juga
bahagia, tanpa ada tekanan ataupun intimidasi kepada mereka yang belum tahu
apa-apa terkait kampus.
Karena
sungguh sejatinya kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus adalah kegiatan untuk
mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang, bagaimana sih kehidupan kampus itu ?
jadi kita itu dituntut memberikan pengalaman kehidupan kampus kita, bukan
memberikan pengalaman kehidupan kelam kita.
0 komentar :
Posting Komentar