.

Indahnya Ukhuwah Dalam Bingkai Tarbiyah (Part 2-Habis)

Sesampai aku disolo, aku langsung menghubungi beberapa nama yang telah diberikan murrabiku , dan ternyata masyaalloh mereka langsung mengatakan “tunggu ya, biar aku jemput” , tak lama kemudian datang lah seorang yang belum pernah kukenal dan kuketahui datang menghampiri dengan mengendarai sepeda motor yang ternyata itu adalah orang yang aku hubungi tadi dan aku diantar ke salah satu kos-kosan mereka yang tepatnya dibelakang kampus Universitas sebelas maret,  mereka memberikan ku pelayanan yang begitu luar biasa, yang sampai saat ini hal itu masih aku ingat karena betapa mengesankannya, dan aku rasa ini jika terjadi kepada kalian maka kalian akan merasakan hal yang sama seperti saya, karena inilah factor alam yang terjadi karena fitrah manusia sebagai mahluk yang butuh dengan orang lain.

Aku sangat bersyukur pada Alloh Swt karena Ukhuwah ini, kalian bisa bayangkan kami baru bertemu tetapi mereka merespone bagaikan teman lama yang sudah bertahun-tahun belum bertemu dan sekarang baru bertemu, dan kalian bisa bayangkan juga perasaan saya waktu itu yang disambut begitu luar biasa dan  aku masih ingat ketika melepas barang-barang bawaan di kantor KAMMI Komisariat Salahudin Al-ayubi itu, aku  diajak jalan-jalan salah seorang Ikhwan (saudara laki-laki) dengan menggunakan motor yang sekitar 5 menit perjalanan aku sampai dikampus UNS, dan ternyata Ikhwan itu kekampus untuk Rapat dan motornya pun dipinjamkan ke aku sembari berkata “pakai aja mas, saya mau syuro dulu, keliling-keliling aja pake motor, UNS nggak jauh beda dengan UNIB kalau udah selesai kembali aja kesini lagi”, kunci motorpun telah dikasih dan aku pun langsung jalan untuk lihat-lihat. “Maka nikmat tuhanmu yang manakah engkau dustakan” .

Seminggupun kulalui dikota Surakarta itu dengan bertemu sosok yang luar biasa dan merasakan salah satu keuntungan menjadi jamaah tarbiyah, dengan  kekuatan ukhuwah yang sangat erat dan merasakan persaudaraan tanpa melihat latar belakang kita dari mana, yang jelas itulah yang sampai saat ini saya sangat mensyukuri nikmat Alloh yang mana Nikmat Ukhuwah atau persaudaraan aku dapatkan dari merek-mereka yang mencintai kita karena Alloh sebagai tuhan yang telah menciptakan manusia, dan sekali lagi itulah kekuatan yang kedekatannya adalah karena didasarkan iman yang kuat dan bukan atas dasar darah.

Kepulanganku dari solo ke Bengkulu berlangsung selama 3 hari 2 malam dengan menggunakan Bis, dan didalam perjalanan pun aku masih merasakan indahnya dakwah dalam tarbiyah, yang saat itu saya memakai salah satu baju atribut Tarbiyah dan selama aku diatas kapal laut yang menyebrangi bis yang aku naiki dari banten ke bakauheni, ketika itu aku berniat mengecas hp kepada jasa seorang petugas kapal dengan menyediakan pengecas hp dengan membayar Rp.10.000, maka hp kita akan full Batery, tetapi waktu itu aku merasa biaya jasa itu terlalu mahal sehingga saya pun membatakan untuk mengecas,

akan tetapi aku berjumpa dengan seorang pegawai kapal yang ketika itu kami bertemu dimushola kapal yang pada saat itu kami mau melakukan sholat dzuhur berjamaah, sebagaimana mushola dalam pikiran saya waktu itu adalah merupakan suatu tempat yang terdapat terminal listrik untuk mengecas Hp dan dengan pikiran seperti itu, lalu saya pun berkeiling dimushalla untuk mencari tempat itu yang kemudian salah seorang pegawai kapal yang sholat dengan saya tadi pun bertanya dengan saya yang terlihat keheranan mengatakan “antum mau ngecas hp ya, disana kan ada penyediaan jasa, kenapa nggak disana aja “, aku menjawab “biaya bayar jasanya mahal bener”, setelah itu bapak itupun mengajak aku ketempat jasa pengecas hp itu, ketika sampai bapak tadi seraya memberi perintah kepada orang yang menerima jasa dengan berkata “tolong caskan hp anak ini, karena ini kawan saya”, aku pun terkejut dan setelah itu hp aku langsung dicas dan setelah itu bapak yang aku nggak tahu siapa, langsung pergi dan aku pun mengucapkan terimaksih dengan hati yang merasakan bangga akan indahnya dakwah dalam tarbiyah ini.

Kisah perjalanan saya pun telah selesai dengan kembalinya saya dibengkulu, ukhuwah ini akan terus tejalin hingga nanti kita akan bertemu dan berkumpul kembali di syurganya Alloh swt, banyak hal yang saya rasakan akan kekuatan ukhuwahn ini, kembali saya ingatkan tentang tingkatan dalam ukhuwah, yaitu ukhuwah terendah adalah kita berlapang dada dengan saudara kita, tingkatan ukhuwah ke dua adalah mendoakannya, dan yang ketiga adalah itsar kepada saudara kita.

Yang harus kita ketahui adalah tingkat ukhuwah tertinggi ini yang disebut dengan Itsar yang diartikan sebagai Mendahulukan  saudara dalam hal kebaikan bukan arti kita mendahulukan saudara dalam hal ibadah, sebagaimana kita ketahui shiroh tentang sahabat yang melakukan itsar kepada sahabatnya yang karena itsar mereka meninggal ketika kondisi mereka luka di Medan Jihad.
Hal inilah yang membuat ukhuwah yang saya dapatkan ketika didalam perjalanan





Share on Google Plus

About Rakyat Bangka

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com