.

Indahnya Ukhuwah Dalam Bingkai Tarbiyah (Part 1)

Kisah ku berawal dari aku tiba dikampus negeri di kota Bengkulu, Provinsi yang terkenal dengan khas bunga Raflesia itu menjadikan aku penuh dengan banyak cerita yang selama kuliah banyak yang dapat saya ambil hikmahnya dari banyaknya Korupsi yang ada di Provinsi ini hingga Carut marut kehidupan yang ada diprovinsi ini.
sebenarnya aku tidak berniat kuliah disini tapi desakan orang tua akhirnya aku harus mencoba satu tahun masa percobaan jika aku tidak tahan maka aku boleh kembali, dan dengan bismillah aku mencoba jalani hidup baru dengan kemandirian ditanah perantauan hanya untuk mencari ilmu, masa satu tahun pun akan aku jalani.
Aku mengawali kuliah dengan kegiatan ospek dikampus, aku masuk di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, fakultas yang sangat hedonis sekali, banyak pemikiran-pemikiran mahasiswanya kacau dengan mengadopsi dari pemikiran-pemikiran dosen yang hampir rata-rata pemikirannya sangat beragam dan beragamnya itu memakai pemikiran barat tentunya.
Dalam acara ospek ini orang yang aku kenal pertama kali adalah seorang ketua umum Lembaga dakwah Kampus Fisip, dia memperkenalkan aku dengan kondisi kampus yang ada diuniversitas ini, sesekali pun aku sangat miris dengan kondisi yang ada dikampus dimana mahasiswanya lebih banyak menjadi apatis dalam organisasi dibandingkan dengan yang aktif atau biasa mereka dikatakan golongan Kupu-Kupu dikampus alias “Kuliah Pulang-Kuliah Pulang”.
Bertemunya aku dengan ketua LDK itu mengawali pertemuan ku yang berikutnya karena beliau diawal-awal kuliah sering bertamu dikosan aku dengan membawa bermacam makanan dan sesekali pun aku diajak jalan-jalan, dan akhir dari pertemuan itupun menjadi puncak dengan keaktifan aku di LDK dan akhirnya berjumpalah aku didalam suatu agenda yang terdapat berupa lingkaran-lingkaran kecil dari beberapa orang dengan seseorang yang senior atau yang memiliki kapasitas atau Tsaqofah islam yang lebih dalam, yang biasa disebut dengan mentoring atau Halaqoh.
Dari pertemuan rutin halaqoh inilah aku menemukan jati diri ku yang aku rasa inilah aku yang seharusnya, mengetahui inti sari kehidupan, dan diakhiri Azzam yang kuat untuk menjadi yang terbaik dengan melakukan amal yang baik dan ternyata persepsi satu kelompokpun sama dengan buah hasil dari untaian kata demi kata dari seorang Murrobi yang begitu mengerti bagaikan orang tua bagi binaannya, yang memberikan ilmu bagaikan ustadz, bagaikan teladan layaknya seorang pemimpin, meningkatkan ilmu dan ruhiyah bagaikan syaikh bagi mutarabbi atau binaannya.
Dan karena factor inilah aku  memilih untuk tetap dalam dekapan ukhuwah yang begitu luar biasa yang selama 1 tahun proses percobaan ini telah aku lalui walaupun selama diperjalanan aku sempat punya niat nekat untuk melarikan diri dan pulang kedaerahku karena tak sanggup tinggal dirumah paman dengan setiap hari mendapatkan siksaan batin dari anggota keluarga, tetapi rasa itu terhapuskan jika mengingat dan  memandang wajah-wajah saudara-saudara ku yang penuh semangat dalam berdakwah dengan hangatnya ukhuwah dari pribadi setiap mereka yang begitu luar biasa.
Seiring waktu berjalan tanpa henti sedikitpun yang telah aku lalui dengan berbagai ikut pelatihan dan kegiatan, dan Sekarang aku menjadi mas’ul dakwah dilingkungan fakultas Sosial dan Ilmu Politik, tantangan dakwah disini begitu luar biasa sekali karena gesekan dan gap-gap antara pemikiran lain sangat besar sekali dan ini telah terjadi semenjak dulu hingga sekarang dan ternyata kondisi dakwah di fakultas Sosial dan Ilmu Politik ini terjadi hampir diseluruh kampus yang ada di Indonesia.
Tetapi yang namanya perjuangan dakwah itu memang memiliki hambatan-hambatan yang begitu luar biasa, karena jika dakwah tidak memiliki hambatan-hambatan seperti itu maka dakwah yang kita jalani dengan tenang  itu akan dipertanyakan, karena hambatan dalam dakwah itu merupakan sunatullah dakwah islamiah, dan  itu suatu hal yang pasti akan banyaknya orang yang menolak dakwah yang kita serukan, tetapi aktivis dakwah tidak akan pernah berhenti untuk mendakwahkannya.
Saya masih ingat tentang perjalanan ku kekampus yang ada di Solo, dan ironinya saya tidak memiliki kenalan siapapun disana, tetapi sebelum aku pergi Murobbi ku memberikan pesan dan beberapa nama dengan mengatakan “jika sampai disana maka hubungi mereka dan minta bantu sama mereka insya Alloh mereka akan membantu” dengan beberapa nama yang aku pegang dan pesan yang disampaikan, Bismillah aku berangkat.

Selama diperjalanan aku masih merasa ragu, karena aku baru keluar daerah itu baru Palembang dan Bengkulu yang aku jumpai, apalagi pulau jawa yang tepatnya disolo yang sama sekali tidak terpikir akan kesitu walaupun salah satu coretan tinta dikertas yang terdapat mimpi-mimpiku itu kota solo termasuk kota yang harus aku jumpai, dan sekali lagi mimpiku terwujudkan.
Share on Google Plus

About Rakyat Bangka

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com