.

Portal Akademik, Mempermudah Atau Tidak bagi Mahasiswa ?

Ajaran baru perkuliahan di semester ganjil akan dimulai pada awal bulan September ini, mahasiswa lama atau baru pun sibuk dengan aktivitasnya seperti mengurus persyaratan untuk memulai tahun ajaran akademik yang baru dari mulai bayar SPP, ikut PKK bagi mahasiswa baru dan juga melakukan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).
Ada hal menarik dari proses pengisian KRS ini, Universitas Bengkulu yang merubah sistem pengisian KRS dari manual ke online ini dimulai ketika tahun 2010, yang artinya sistem ini sudah digunakan selama 5 tahun. Patut kita ketahui untuk penggunaan portal akademik diawal-awal berfungsinya sistem ini bahwa banyak kendala-kendala yang dialami mahasiswa dalam melakukan log in ke portal, gangguan yang sering terjadi membuat keterlambatan mahasiswa dalam pengisian KRS ini bahkan hingga sekarang pun masih terjadi.
Dalam setahun kita melakukan dua kali pengisian KRS yakni diajaran ganjil dan genap, proses yang kita lakukan sekarang sudah mencapai tahun kelima namun kesalahan-kesalahan yang sama muncul kembali, saya ingat kata pepatah yang mengatakan bahwa “jangan sampai jatuh ke lubang yang sama”. Ini artinya proses sistem informasi akademik di kampus kita belum bisa efektif dalam arti kata kita selalu melakukan kesalahan yang sama dengan gangguan terjadi hingga pihak pengelola melakukan perpanjangan pengisian KRS.
Hasil temuan saya dilapangan terkait gangguan yang sering terjadi pada proses pengisian KRS ini paling tidak ada 2 masalah yang hingga kini masih terjadi dari awal berfungsinya sistem akademik online ini. Pertama, saya ingin menganalogikan kasus ini dengan ribuan orang yang ingin masuk dalam suatu rumah, coba kalian bayangkan jika ada 16.000 orang yang bersiap masuk kedalam suatu rumah namun pintunya kecil. Apa yang akan terjadi ? Ya.. ada proses keterlambatan bagi 16.000 orang ini untuk memasuki rumah tersebut karena pintu yang kecil hanya bisa dilewati dengan puluhan orang saja sehingga saling rebutan untuk masuk terjadi dan penumpukan orang diluar pintu pun terjadi. Hal ini lah yang membuat portal kita bermasalah, tentu bisa kita bayangkan mahasiswa Universitas Bengkulu itu kisaran 16.000 hingga 17.000 namun sistem online kita masih kecil hingga ada proses keterlambatan yang dikarenakan sistem kita belum memadai untuk saat ini.
Kedua adalah adanya surat “Sakti” yang dikeluarkan rektor untuk memperpanjang proses memasuki nilai mahasiswa ke portal akademik sehingga pengisian KRS yang sudah terjadwalkan sebelumnya menjadi kacau, ini dikarenakan adanya petugas yang mengisi nilai lamban dalam memasuki nilai ke portal akademik mahasiswa hingga para dosen meminta ke dekan untuk mengajukan perpanjangan ke Rektor dan pak Rektor pun membuat surat “Sakti” ke pihak LPTIK untuk memperpanjang pengisian nilai.
Dari kedua alasan tersebut mungkin bisa kita terima dengan sangat penuh pengertian, karena memang kondisi kita dalam hal teknologi masih kurang pembiayaan. Jika pendanaannya mendukung maka sistem yang tadinya berkapasitas kecil bisa ditambahkan dengan kapasitas yang lebih besar hingga proses gangguan yang disebabkan banyaknya mahasiswa yang mengakses bukan menjadi alasan lagi untuk terlambat mengisi KRS.
Hingga kini pihak LPTIK terus mengadakan pelatihan bagi dosen dalam mengaplikasikan sistem akademik online yang salah satu programnya adalah portal akademik dosen yang sebenarnya disana juga banyak item-item  yang bisa digunakan dosen dalam kegiatan belajar mengajar selain membeti nilai mahasiswa secara online.

Kita pun patut berbangga dengan kampus kita yang setiap tahunnya sudah berupaya untuk memaksimalkan kerja dari sistem ini, karena jika dilihat dari dimulainya pada tahun 2010 hingga sekarang juga sudah mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi dari sistem yang masih manual dahulu. Kita sebagai mahasiswa juga bisa dikatakan merasa terbantukan dengan adanya sistem pengisian KRS secara online karena tidak ribet dan tidak mesti dikampus, cukup pakai computer atau laptop yang terkoneksi dengan internet maka kita bisa mengisi KRS dan melihat hasil nilai. Namun harapan kita sebagai pengguna jasa layanan ini juga berharap kampus dan lembaga seperti LPTIK tidak henti-hentinya untuk mencari-cari masalah yang dialami sekaligus menemukan solusi yang tepat untuk masalah itu hingga Visi kampus kita yang ingin menjadi kampus kelas dunia tahun 2025 itu pun bukan hanya mimpi belaka namun kita mulai dari kerja-kerja kecil ini. Hidup Mahasiswa !!! Hidup Universitas Bengkulu.
Sebelum berakhir artikel ini saya ingin menanyakan kembali seperti di judul artikel diatas bahwa "Portal Akademik, Mempermudah atau Tidak bagi Mahasiswa ?" jika mempermudah maka silahkan jawab di kolom komentar dibawah ini namun jika iya silahkan komentar juga di kolom dibawah, semoga ini bisa jadi bahan aspirasi teman-teman karena saya juga sedang proses untuk melakukan penelitian tentang hal ini. terimakasih
Share on Google Plus

About Rakyat Bangka

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar :

  1. Tentu tidak. Karena medianya jelek. Pihak ti tidak mampu membeli cpanel dengan spek tinggi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu tidak bagaimana sobat ? memang saat ini LPTIK sebagai pengelola mengakui bahwa sistemnya belum memungkin kan utk melayani belasan ribu mahasiswa sehingga sering terjadi gangguan

      Hapus
  2. Itu hanya alasan saja mas, di universitas tempat saya kuliah juga masalahnya hampir sama. Kadang-kadang kalau diakses, muncul pesan "username dan password yang anda masukkan salah". Bukan karena salah memasukkan username atau password, tapi memang masalah dengan portalnya. Salah satunya yakni masalah CPanel.

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com